Rabu, 14 Maret 2012

Persembahan Kecil Untuk Sebuah 'Hati'.


Sebuah artikel yang sangat menarik bagi saya. Saya ingin berbagi buat Anda. Semoga bisa bermanfaat. Jika ada yang pernah membacanya, maaf klo ada pengulangan disini. Cerita ini tentang seorang wanita dan seorang lelaki yang saling mencintai tapi berangsur kehilangan pikiran mereka tentang bagaimana mereka pertama kali saling mencintai (mungkin ini juga terjadi pada kita).

------------
P   : Pria
W : Wanita
A  : Malaikat
------------

P : "Malaikat, saya ingin putus dengan pacar saya, dia bawel, dia suka ngatur, galak! Pokoknya dia tidak seperti yang saya kenal dulu! Saya ingin putus!"
A : "Apakah kamu yakin ingin putus? Bukankah dia wanita yang sangat kamu cintai?"
P : "Yah itu kan dulu, sebelum dia berubah menjadi wanita yang menyebalkan!"
A : "Baiklah, Aku akan membuatmu putus dengannya, tapi syaratnya kamu harus berusaha untuk menyenangkan dia selama 1 hari dan ketika selesai 1 hari itu kalian akan segera putus."

# Dipihak Lain.
W : "Malaikat, saya ingin sekali menyudahi hubungan saya dengan pacar saya, entah kenapa dia berubah menjadi pria yang selalu ingin seenaknya sendiri, tidak pernah memberikan perhatian lagi, kalau berbicara kasar sekali, dan yang pastinya dia berubah menjadi pria yang sangat jahat sekali!"
A : "Bukankah dia pria yang kamu sangat cintai dan kamu sayangi?"
W : "Tidak lagi malaikat! Saya sudah bosan untuk selalu mengalah, saya ingin memiliki kebebasan! lepas dari pria seperti itu adalah impian saya sekarang!"
A : "Baiklah, Aku akan mengabulkan keinginanmu bila itu bisa membuatmu bahagia, tapi dengan satu syarat yaitu berusahalah untuk menyenangkan dia selama 1 hari, selesai 1 hari kalian akan segera putus."

# Keesokan harinya. 
Kring.. Kring.. Kring..
W : "Halo.."
P : "Halo sayang, kamu sudah bangun? Kamu ada janji ketemu sama dosen pembimbing kamu kan siang ini?"
W : "Oh iya, aku hampir aja lupa.. Makasih ya sayang udah dibangunin dan ngingetin. Oh iya, 'met pagi sayang.."
P : "'Met pagi juga sayang, bangun gih, mandi, sarapan dan segera selesaikan kuliahmu supaya kamu bisa cepet-cepet mulai mencari pekerjaan.. Hehe.."
W : "Ok! Aku Sayang Kamu.."
P : "Aku Sayang Kamu juga.."

*Di hati sang wanita : "..Sudah lama sekali aku tidak mendengar kalimat itu." (lalu dia tersenyum dan segera melakukan aktivitasnya)
*Di hati sang pria : "..Sudah lama sekali aku tidak mengatakan kalimat itu padanya."

# Siang Hari.
Kring.. Kring.. Kring..
P : "Halo sayang.."
W : "Halo.. Kamu lagi apa? Sudah makan siang belum?"
P : "Udah dong.. Aku baru aja makan dengan makanan kesukaan aku.."
W : "Apa tuh? Nasi goreng pete ya? Hahaha.."
P : "Hahaha.. Kamu masih ingat aja?"
W : "Yah ingatlah, biarpun hubungan kita sering berantem terus tapi aku gak akan pernah lupa makanan kesukaan kamu itu.."
P : "Makasih ya sayang.. Kamu udah makan?"
W : "Udah kok.. Aku udah makan.. Yaudah, aku pergi dulu yah sama temen-temen aku."
P : "Siip.. Kamu hati-hati yah.."
W : "Ok.. kamu juga, bye sayang.."

*Di hati sang pria : Ini hari terakhir aku bertemu dengannya, aku rasa aku harus datang ke rumahnya, ini akan menjadi yang terakhir (tiba-tiba terbesit sedikit kesedihan).

# Sore Hari.
Kring.. Kring.. Kring..
W : "Halo sayang.."
P : "Halo yank, kamu ada dirumah gak malam ini?"
W : "Ada kok, kenapa yank?"
P : "Aku mau mampir kerumahmu nanti malam, boleh?"
W : "Oh iya, bolehlah.. Kok tiba-tiba?"
P : "Hehe, gak apa-apa kok.. Cuma pingin ketemu kamu.."
W : "Oh yaudah, kamu cepetan datang yah. Aku siapin makan malam buat kamu.."
P : "Sippp..."

# Malam Hari.
"Tok.. Tok.. Tok.. Permisi.."
W : "Iyaa, hai, Sayang.."
P : "Halo Sayang.. (Mereka segera berpelukan. merasakan kehangat di diri mereka. Kehangatan yang sudah lama tidak mereka rasakan.)
W : "Ayo sini sayang masuk, aku sudah siapin makan malam buat kamu. Aku tadi masak masakan kesukaan kamu itu lohh.. Hahaha.."
P : "Hahaha.. Duh, makasih sayang. (lalu mereka makan bareng. Dihati mereka, mereka mulai merasakan sesuatu yang nyaman. Suatu kenyamanan yang pernah mereka rasakan dulu.)

# Sesudah makan malam. Mereka ngobrol-ngobrol di teras depan. Bersenda gurau. 
W : "Yank, masih ingat gak dulu pas pertama kali kita ketemu?"
P : "Masih dong yank, kerjaan temen-temen yang iseng nyomblangin kita berdua akhirnya kita jadi kenal dan saling suka deh.."
W : "Hahaha.. Iya yah yank? Udah lama banget yah yank.."
P : "Iya udah lama banget itu.. Oh iya, kamu masih inget gak waktu kamu pertama kali aku cium kamu?"
W : "Masih inget dong, di kening kan? Waktu itu kita langsung jadian. Hehehe.. Kalo diinget-inget kita udah kayak besi magnet yah yank, dideketin, kenalan, eh langsung nempel terus jadian.. Hehehe.."
P : "Hahaha, Iya.. Rasanya waktu itu aku ngerasa kamu wanita paling sempurna yang pernah aku kenal.."
W : "Hahaha.. Gomball!! Tapi, aku juga ngerasain hal sama, kamu benar-benar seperti lelaki yang bisa bikin aku melupakan segala ketakutan dan kecemasan aku.."

Lalu mereka saling memandang. Saling tersenyum dan sang pria itu sekali lagi mengecup kening sang wanita itu.

P : "Udah lama banget aku gak melakukan hal itu. Gak terlalu sulit ternyata buat bilang klo aku sayang kamu.."
W : "Aku juga.." (seketika si wanita menangis)
P : "Kamu kenapa nangis? Apa aku mengucapkan sesuatu yang salah?"
W : "Gak, gak ada yang salah, yank. KITA BERDUA YANG SALAH. Benar-benar salah.."
P : "Maafin aku.. Aku benar-benar merasa bersalah.."
W : "Aku juga.. Aku ngelupain nilai yang berharga itu.."
P : "Aku juga.."

(Tapi mereka masing-masing tau.. Mereka telah melakukan perjanjian dengan si malaikat bahwa itu adalah hari terakhir bagi mereka).

P : "Aku pulang dulu yah, udah malem tuh, gak enak sama tetangga. ntar jadi gossip fitnah deh.. Hehe.."
W : "Oh iya, kamu mau pulang yah? Yaudah kamu hati-hati yah dijalan, kalo udah pulang sampe rumah, kasih kabar ke aku yah.."
P : "Siip.. Siap! Komandan! Aku pulang yah. Aku Sayang Kamu..."
W : "Aku Sayang Kamu juga.."

# Saat si Pria sampai dirumahnya.
P : (di SMS) Sayang, aku sudah sampai rumah nih, kamu sudah tidur? Makasih ya sayang buat hari ini. Hari ini sepertinya aku mengingat kembali apa yang udah aku lupakan dan tidak aku hargai lagi. Makasih buat masakan makan malemnya. Itu adalah makanan terenak buat aku. Aku gak akan pernah melupakannya..
W : (di SMS) Aku belumt tidur, nungguin kamu.. Makasih sayang.. Hari ini aku telah mengingat apa yang aku lupakan.. Aku ingin selalu bersama kamu seperti hari ini..
P : (di SMS) Aku juga sayang.. Yaudah kamu tidur gih... Nite.. I MISS YOU...
W : (di SMS) Iya yank.. Kamu juga yah... Nite.. I MISS YOU TOOOOO..

Setelah itu, mereka berdua menangis.. Mereka menyadari bahwa tidak ada yang berubah dari pasangan mereka.. HANYA MEREKA YANG BERUBAH.. Tapi mereka sudah terlanjur, mereka sudah membuat perjanjian.. Dan itu berarti tidak boleh diingkari.

# Di mimpi sang pria.
A : "Bagaimana? Apa kamu siap? Kamu sudah sangat memenuhi syarat itu.."
P : "Saya.. Saya.. Saya tidak mau putus dengannya.. Saya masih membutuhkan dia.. Saya yang bersalah.. Saya yang melupakan segalanya.."
A : "Kamu tidak akan berubah kali ini?"
P : "Tidak.. Bolehkan saya terus memilikinya?"
A : "Boleh! Kamu boleh memilikinya, mempertahankannya! Saya membuat syarat itu untuk membuat kamu membuka mata dan hati kamu lagi.. Kelak supaya kamu tidak akan pernah menyesal.."
P : "Apakah benar-benar boleh?"
A : "Sangat boleh! Gapailah cintamu itu.. Dan jangan pernah terbersit untuk melepaskannya lagi.."
P : "Terima kasih malaikat.. Saya akan mencintai dia.. Saya akan memberikan hubungan kami satu kali lagi kesempatan.."

# Di mimpi sang wanita.
A : "Bagaimana? Kamu siap? Kamu sudah benar-benar menyenangkan hati dia.."
W : "Terima kasih.. Tapi saya.. Tidak mau berpisah darinya.. Saya masih membutuhkan dia.. Apa saya boleh memilikinya? Selama-lamanya dalam hidup saya?"
A : "Selama-lamanya dalam hidup kamu.. Tentu kamu boleh memilikinya.. Memiliki seseorang yang sangat kamu cintai, sayangi dan pertahankan dia.."
W : "Terima kasih malaikat.. Saya tidak akan pernah mengecewakan dia.. Saya akan selalu mengingat hal ini.."


Akhirnya mereka bersatu kembali, menikah, dan menjalani hidup bahagia sampai ajal yang menjemput mereka tanpa memberitahukan apa yang telah terjadi ketika mereka masih berkeinginan untuk putus dulu..

Terkadang kita melupakan apa yang terjadi ketika pertama kali kita bertemu dengan pasangan kita, bagaimana kita bisa saling mencintai dan mengatakan, "saya akan menerima kamu sebagai pasangan terbaikku.." Tapi coba bayangkan, apabila kita mau menurunkan rasa ego kita, pasti tidak akan pernah terjadi kehancuran dalam hubungan kita. Terkadang kita menyalahkan pasangan kita atas kehancuran hubungan kita. Tapi coba sedikit saja mulai dari sekarang, untuk saling belajar menghargai, mencintai dan menurunkan ego kita, pasti hubungan kita akan menuju sesuatu yang lebih baik dan indah untuk selama-lamanya.

Cintai, Sayangi, dan Hargailah pasanganmu. Bahagiakan dia dengan segala hal yang dapat kamu lakukan. Sayangi dan rasakan kembali apa yang membuat kalian saling jatuh cinta. Saling mengenal kekurangan dan kelebihan masing-masing.

3 komentar:

  1. wah romantis banget.. ceritanya singkat tapi mengena intinya..

    kunjungan balik bro dari http://review-newgadget.blogspot.com/ follback juga ya bro blog saya, thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok bro Rahmat Rusdianto, thanks a lot for come to visit my blog ya.. ok, i'll follback your blog.. :D

      Hapus
  2. waaaaawwww !!!! :D
    ini potingan keren sekaliiiii :)

    BalasHapus