Rabu, 27 Oktober 2021

Move-on Gak move-on, remember, life must go on.

 


Saya rasa.. Siapapun merasakan ini..

Tulisan ini saya buat berhubung banyak sekali "situasi" yang saya dapatkan dari sekitar saya selama ini. OK, maksudnya adalah.... hmm, saya melihat begitu banyak ke-galau-an di berbagai sumber media. Sekedar mencoba merasakan bagaimana rasanya dalam posisi seperti itu. Yaa, apa lagi klo bukan ANDI-LAU = ANtara DIlema dan gaLAU. Musim galau dimana-mana, apapun itu BUKAN HANYA sekedar permasalahan soal cinta (walaupun saya rasa dominan memang seperti itu.. iya).

Mungkin tulisan ini tidak begitu penting, tapi biarlah orang yang memiliki pendapatnya masing-masing. Saya TIDAK AKAN PERNAH BISA BELAJAR tentang orang lain jika saya sendiri tidak mau menerima seperti apa opini-opini yang membaca tulisan ini.

Well, sometimes I should have done that. I should have ignored it. Like something I couldn't see. I shouldn't look at you at all.. 

Hei, kamu tau.. aku punya sebuah cerita. Entahlah, ini mungkin terdengar  naïf, tapi percayalah, ini sebuah storytelling yang aku kira lumayan  bagus. Iya, lumayan bagus buat kamu bisa berpikir bahwa kehidupan nyata  terkadang seperti kamu sedang menonton shit-netron di tv. Iya..

Kita memang akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat lagi ketika kita pernah merasakan bagaimana ketika ada dalam posisi yang sangat melemahkan kita. "Aku merasa lebih baik, dan itu membuatku lebih kuat"...

Well, god strengthen ourselves with so many ways. Sometimes it comes to us in form of pain and sorrow. But it can't be a reason to stop smiling for our life. 

Aku memilihmu dan belajar mencintaimu dengan semua kekuranganmu untuk sebuah komitmen karena-Nya. Tapi ternyata, kamu menjadikanku sebuah pelarian agar dia (mantanmu) kembali padamu.  

Sadis ya? Iya..

Pasti rasanya sakit ya? Iya..

Betapa kecewanya dirimu saat tau dia memperlakukanmu kayak gitu. Betapa sangat inginnya kamu menampar wajahnya dengan sekuat tenaga. Betapa sangat inginnya kamu berteriak sekenceng-kencengnya pas dilobang telinganya. Betapa sangat inginnya kamu ………… entahlah, mungkin kamu bisa isi sendiri titik-titik itu dengan sesuka hatimu.

Masih ingat kan saat kamu dan dia lagi ngobrol berdua? Pasti salah satu pembahasannya adalah dia membicarakan mengenai hubungannya sebelumnya. Iya dengan seseorang sebelumnya. Siapa dia, berapa lama dia menjalani hubungan, lalu kenapa dia bisa putus, dan bla.. bla.. bla.. semua hal yang jelas bikin dia tersakiti dengan sikap kasar dan tetek bengeknya yang bikin dia males nerusinnya. Lalu keluarlah kata-kata, ”Untung deh sekarang aku udah gak sama dia yang brengsek itu. Beruntung sekarang aku ketemu sama kamu yang udah mau nerima aku apa adanya..”

Tanpa disadari mungkin didalam hatimu gembira mendengarnya. Iya.

Lalu sejurus kemudian kamu dan dia saling mengucapkan janji masing-masing klo kalian bakal saling sayang dan gak bakalan saling nyakitin. Dengan alasan belajar dari hubungan sebelumnya yang udah bikin dari kalian masing-masing “merasa tersakiti”. Iya.

Dan cerita cinta kalian pun berlanjut….. berlanjut…. Dan…….. ya kamu pasti taulah, dalam sebuah hubungan cuma kamu dan dia yang tau apa yang kalian lakukan. Bla.. bla.. bla.. :D

Ok.. next!

Pas kamu lagi hot-hotnya sama si dia, lagi sayang-sayangnya ma si dia, lagi bener-bener gak bisa ke laen hati deh klo kata lagu KLA Project mah (gubrakk..) lalu tiba-tiba dateng deh prahara yang bikin kamu sama si dia jadi suka bertengkar. Yang begini lah, yang begitu lah, yang kadang kamu suka keder sendiri kenapa si dia jadi begitu sensitive dan apa-apa pake ngambek gak jelas. Iya kan?

Dan parahnya nih ya.. saat kamu mencoba mengalah buat nurunin ego kamu terhadap dia, kamu berusaha ngertiin apa maunya dia yang suka uring-uringan kayak bocah, kamu berusaha mencoba memperbaiki keadaan hubungan biar menjadi lebih baik, ehh.. itu si dia tau-tau ngomong ma kamu, “Udah deh ah, ternyata kamu sama aja kayak yang laen! Gak bisa ngertiin aku! Bisanya bikin aku kesel terus! Cara perhatian kamu ke aku tuh bikin aku jadi enggak suka kamu! Udah ah, whatever! Pergi jauh-jauh dari hidup aku! Jangan ganggu aku lagi! Kita putus! Kita udahan!

“Elo – Gue – End”

Et dah! Sumpah deh! Pasti rasanya pengen gigit sandal jepit deh! Pengen nyakar-nyakar tembok. Pokoknya pengen banget deh!! Arrrrgghhh…!!

Bayangin, tanpa ngasih kamu waktu buat ngejelasin, tanpa ngasih kamu kesempatan buat ngomong dari hati-kehati, tanpa basa-basi dia seenak udelnya ngomong gitu ke kamu, udah gitu segala make kuah pula ngomongnya nyemprot! Huahahaha.. (*ok..ok mungkin itu agak berlebihan)

Dunia berasa hening. Waktu berasa berhenti. Orang-orang disekitarmu berasa hilang entah kemana. Kepalamu berasa tiba-tiba berat. Sesuatu yang didalam dada kamu berasa nyelekit rasanya. Detak jantung udah gak beraturan kayaknya. Nafas udah berasa susah.

Kamu cuma bisa diem. iya

Gak tau musti gimana. iya.

Pandangan kamu menerawang jauh kosong. iya.

I believe that everything happens for a reason. People change so that you can learn to let go, things go wrong so that you appreciate them when their right. You believe lies so you eventually learn to trust no one but yourself. And sometimes, good things fall together.. 

Satu – dua - tiga hari berlalu.. Seminggu gak berasa udah ya. iya.

Saat kamu mencoba memberi waktu buat semua kembali normal, lalu kamu ngeliat…………

Dirinya sedang bermesra-mesraan sama orang itu. Iya si kutu kupret yang dia ceritain waktu itu sama kamu. Dengan semua alasan tetek bengeknya itu. Yang dengan senyum manisnya dia pernah bilang ”Untung deh sekarang aku udah gak sama dia yang brengsek itu. Beruntung sekarang aku ketemu sama kamu yang udah mau nerima aku apa adanya..” iya.

Dia dengan bangganya memeluknya. Berpelukan seolah mau bilang ke dunia, “Gue gitu lhoh! Siapa sih yang gak takluk ma gue! Jangankan elo, dia aja yang udah nyakitin gue, ninggalin gue melas-melas minta balikan ma gue lagi!”

Ya, dia lah si mantan itu yang dulu menyia-nyiakannya, menyakitinya, dan meninggalkannya kayak maenan yang udah expired pemakaiannya. Dan kamu menemukannya hanya untuk berusaha mengobati sedikit demi sedikit luka-luka yang ia peroleh. Kamu mengusap air matanya agar wajahnya yang ganteng/cantik tidak pudar karena kesedihan. Kamu mengusap kepalanya agar dia merasakan klo dia enggak sendirian, masih ada seseorang yang nganggap dia adalah seseorang yang berarti oleh orang lain. Kamu memberinya pelukan hangat agar dia tau klo dia tidak lah sendirian dan tersia-sia. Kamu lakukan itu agar dia slalu tau disampingnya ada seseorang yang sangat perduli padanya. Biarpun cuma sekedar duduk diam dan mendengarkan keluh-kesahnya. Kamu melakukan itu semua karena kamu percaya dia pantas dicintai dan diberi kesempatan untuknya menjadi “keajaiban” bagi seseorang.

Iya, dia lah keajaibanmu. Dia lah keajaiban yang kamu ciptakan. Hidupmu mungkin tidaklah sempurna, begitupun dia. Tapi kamu rela berbagi duniamu untuknya. Kamu rela menukar waktumu untuknya. Kamu berjuang untuknya tanpa harus ia ketahui dan tanpa harus ia mengerti. Karena kamu selalu percaya keajaiban yang Tuhan YME berikan.

Saat kamu tau dan melihat semuanya jelas terpampang di hadapanmu, kamu hanya diam. Teringat semua ucapan, janji-janji, komitmen, kesungguhan, dan empati yang terpatri. Lalu kamu menyadari, apa yang telah dia lakukan padamu hanyalah sebuah tujuan yang ingin dia sampaikan agar si dia yang menyakitinya itu tau dan segera mau memintanya kembali padanya. Saat semua itu masuk dalam scenarionya, maka saat itu lah dia menjadi pemenangnya.

Kamu mengerti maksudnya kan? iya, kamu dijadikan bahan pelarian dirinya agar dia tuh menjadi perhatian buat si kutu kupret itu. Ahh, afgan banget ya, sadis! Iya..

Sometimes we have just to let go of someone who matters to us not because we want to, but because we have to, and its the right things to do. Let us remember that we cant force anyone to love us, we can't beg someone to stay when she/he wants to leave and be with someone else. This is what live is all about. However the end of love is not the end of life. It should be the beginning of understanding that love lives for a reason and leaves with a lesson. 

Buat yang lagi pengen "move on" alias "letting go someone who's not worth it" .. ini ada sedikit kata-kata untukmu, semoga memberimu sedikit ketenangan :)

Somewhere there's someone who dreams of your smile, and finds in your presence that life is worth while, so when you are lonely, remember this is true: Somebody, somewhere is thinking of you. 

They say follow your heart. But when your heart is in so many pieces. Which way are you to follow? You have to forgive to forget, and forget, to feel again. You either let go for two reasons ; You've learned enough to want to, or.. You've been hurt enough you have to. 

Jika memang dia, dari awal mula dan selamanya akan tetap selalu dia. Tapi jika bukan, dari awal mula dan selamanya tidak akan pernah dia. Dan pasti ada "dia" yang lain yang jauh lebih baik dari dia yang bukan. 

Bagi yang nyaris putus asa, disakiti orang yang dicintai, itulah bukti rahmat Allah SWT padamu, Dia mengirim pesan bawah orang itu bukan yang terbaik untukmu. Allah yang akan mengirimkan penggantinya, seseorang yang jauh lebih baik untukmu. Jemputlah dan dekatkan dengan doa yang tak pernah putus, ibadah yang tak pernah lalai, dekati terus DIA Yang Maha Mengatur Hidup.

~ Setya

Jumat, 15 Oktober 2021

Q 'n A : "Mas, jika saya mencintai orang yang tidak akan mencintai saya, apa langkah paling cerdas yang bisa saya lakukan?"

 A : "Berhenti berharap kepadanya, dan perbanyak berharap kepada-Nya."

Jangan tanya lagi bagaimana begini dan begitu, hidup kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Susah-senang kita jugalah yang merasakan sendiri bagaimana rasanya. Orang lain tidak akan pernah tau perasaanmu, mereka hanya melihat tampilan luarmu saja.

Susah.. iya bakal susah move on kalo kita gak cepet2 sadar diri.

Berat.. iya bakal berat melepaskan & mengikhlaskan perasaan kita tersebut terhadap apa-apa yang sudah terlanjur kita cintai.

Bersama kesulitan, akan selalu ada jalan kemudahan. Ingat kata kuncinya ; "Bersama" bukan "dibalik".

Ok, tetap semangat ya.