Jumat, 25 November 2011

Makna Jari Tanganmu & Cincin Yang Bersemayam.


"Tau-kah Kamu, mengapa Tuhan menciptakan ruang diantara jemarimu?.. Karena nanti akan datang seseorang yang dikirim oleh Tuhan bagimu untuk mengisi ruangan itu dalam genggamannya. Seseorang yang SUDAH tertulis di garis Telapak Tanganmu. Dan itulah perbedaan yang menjadikan Kamu dengannya menjadi SATU.. Satu untuk Satu..."
Tuhan benar-benar memberi keajaiban..

Langkah Pertama :

1. Pertemukan kedua telapak tangan KAMU, jari tengah saling silang ditekuk ke dalam.

2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.

3. Dan, 'game started', 5 pasang jari tetapi hanya 1 pasang yang tidak terpisahkan…

4. Cobalah membuka ibu jarimu, ibu jari mewakili orang tua, ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.

5. Tutup kembali ibu jari mu, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereka memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.

6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk mu, buka jari kelingking, yang mewakili anak2. Cepat atau lambat anak2 juga akan meninggalkan kita.

7. Selanjutnya, tutup jari kelingking mu, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin pernikahan kita, kamu akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri, selama hidup kamu dan pasangan mu akan terus melekat satu sama lain. Maka dari itu, selama kita memiliki pasangan, janganlah berhenti mencintainya hingga hidup dan mati. Itulah alasan kenapa jari manis di lingkari cincin indah yang berupa emas dalam pernikahan.

Kudu di coba ya!!..

INI JAWABANNYA : 
Ketika otak menerima pesan untuk menggerakan jari telunjuk kita, tentu dapat digerakan. Begitu juga dengan jempol, jari tengah, dan kelingking kita.. Tapi, Mengapa jari manis tetap diam tak dapat digerakan meskipun otak ini bersikeras mengoyahkan??.. Itulah kenapa dari dulu cinta didasarkan pada dorongan kuat dari PERASAAN, bukan dari otak atau otot.. Terasa kan sekeras apapun otak dan otot kita bersikeras menggerakan jari manis kita, tetap tak bisa digoyahkan. simbol dari cinta sejati!!..

Hehe.. sebut saja begitu.. :D

Ini Tentang Diri Kita Sendiri.


Begitu banyak kisah yang terjadi. Sedih, senang, susah, canda, tawa semua mengalir begitu saja tanpa kita sadari. Awal dari suatu kisah merupakan akhir dari kisah yang lain datang silih berganti tanpa terasa waktu cepat berganti. Sekali lagi, tak terasa mengalir begitu saja. Semuanya akan menjadi kenangan bagi hari, minggu, bulan, dan tahun berikutnya. Baik kenangan terindah maupun yang terburuk sekalipun semuanya akan menjadi pelajaran yang berharga dalam mengarungi samudera hidup yang sekarang sangat sulit ditebak apa yang terjadi esok hari. Bahkan tak dapat dibayangkan, semuanya dapat direncanakan tapi ada yang punya kuasa untuk menentukannya.

Banyak hal terjadi yang sebelumnya tak pernah terlintas di benak kita. Entah itu musibah ataupun kebahagiaan yang tak terkira datang menghampiri tiba-tiba. Semuanya begitu indah jika kita meresapi kejadian yang terjadi yang direncanakan-Nya dengan apik. Tetapi kadang kita tak pernah merasa bersyukur akan anugerah indah yang DIA berikan dan kita merasa bahwa tak adil untuk kita jika kita mendapat musibah yang benar-benar tidak dapat diterima oleh akal sehat.

Hembusan nafas, detak jantung, hidup yang DIA berikan, kita tidak pernah tahu kapan Ia akan mengambilnya dari tubuh ini. Semuanya adalah misteri, misteri ilahi. Setiap detik kehidupan ini patut kita syukuri dan memotivasi kita untuk berpikir lebih maju dari detik yang lalu.

Esok harus lebih indah dari kemarin, bulan sampai pada tahun yang baru. Kesalahan-kesalahan yang ada dijadikan pelajaran berharga, bukan disimpan dan dipendam sebagai aib karena ini melambangkan kita sebagai manusia biasa ciptaan-Nya yang tak luput dari kesalahan. Apa yang kita telah dapatkan dapat ditingkatkan lagi, bukan cepat puas dan berada pada garis statis atau bahkan membentuk suatu kurva menurun.

Prestasi pada masa lalu juga jangan dilebih-lebihkan dan memandang rendah sekitar kita, karena diatas langit yang tinggi masih ada langit yang lebih tinggi lagi. Meskipun kita berada pada langit tertinggi, kita juga tak akan sempurna (sesempurna Dia), manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan bukan untuk membedakan antara makhluk satu dengan makhluk lainnya, tetapi untuk melengkapi yang lainnya. Setiap kekurangan yang ada pada diri kita adalah kelebihan dari yang lain, begitu pula sebaliknya. Kita diciptakan bukan diperuntukkan sebagai individu melainkan sebagai mahluk sosial yang hidup secara bermasyarakat.
“Memang, tak selamanya orang harus mengerti kita. Bisa jadi kesukaan kita adalah kedukaan orang lain. Hidup ini sangat berharga, karena itu jalanilah dengan penuh hati-hati dan saling menghargai..”
Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita, dalam berpikir, dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita mungkin telah sama-sama melihatnya dalam cerita kehidupan disekitar kita. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.

Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.
Sebagai penutup, saya teringat salah satu kalimat favorit saya,
“If you think you’re just another person with no name, just an ordinary guys with nothing to show, stop and think again. If you’re nothing special, God wouldn’t bestow upon you the greatest blessing of being alive. You’re a star. Choose your place in the sky, and shine forever..”
Ini adalah tentang diri kita sendiri.