Rabu, 22 September 2021

Aku, selesai dengan diriku sendiri.

 

Wahai Jiwa Yang Tenang. 

AKU SUDAH SELESAI DENGAN DIRIKU SENDIRI. Pernah aku melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah, Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan. 


Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung. Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan. 


Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan. Tidak bangga saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik angkot atau kendaraan umum lainnya. Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin. Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan FUNGSINYA bukan untuk dipamerkan MEREKNYA. 


Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris. AKU BELAJAR LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP. 

Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi. 

Orang-orang seperti ini, adalah orang-orang yang sudah "SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI". Kakinya menapak bumi dalam menjalani realitas kehidupan, tetapi JIWANYA sudah berada di 'Langit'. 

Ego atau ke 'aku' annya sudah ditaklukkannya. Buat AKU, kehidupan di atas bumi yang dijalani hanyalah sekedar peran-peran fana amanah dari Sang Khalik yang Maha Agung. 

Tampilan orang-orang seperti ini mungkin kurang seru atau kurang asik, dan tidak banyak orang-orang seperti ini. ⠀

Tapi... carilah mereka. DAN JADIKAN MEREKA SAHABAT SEJATI. 

Bila bukan aku atau kamu yang temukan, maka jadilah satu diantara mereka.

~SA.