Minggu, 01 September 2013

Cerita sang September [tulisan bebas]


"Saat kita mencintai seseorang dengan sepenuh hati ketulusan, maka kita pun akan dicintai dengan sepenuh hati penuh ketulusan. Hmm, entah oleh orang yang sama atau orang yang berbeda.."
~ Setya

September, apa kabarmu?
Tahun terus berganti dan aku pun bertemu denganmu, lagi.. Sudah kamu sampaikan salamku pada si Januari dan si Juni? Jangan bilang kamu lupa ya! 

Bagaimana juga kabarnya si Juli? Ahh, sudahlah lupain aja.. Beberapa saat lalu dia pergi, enggak tau kemana. 

September, adakah yang mendoakan aku? Mendoakan klo aku adalah seseorang yang tertulis digaris takdirnya? Satu nama yang kelak ikhlas mau menghabiskan sisa hidupnya bersamanya? 

September, aku mau sedikit bercerita padamu. Ini sebuah harapan, doa, dan cita-cita. Boleh kan aku selalu punya cita-cita? Ini sebuah cerita dimana aku meninggalkan jejak. Tentang... tentang apapun yang aku coba.. yaa, mencoba.

Jika aku harus, jika aku harus berenang di laut untuk mendapatkan apa yang aku inginkan,
AKU AKAN BELAJAR bagaimana berenang, dan aku akan mengarungi lautan itu. 

Jika aku harus mendaki gunung tinggi untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, AKU AKAN BELAJAR cara mendaki, dan aku akan mendaki gunung itu. 

Jika aku harus menyelam sebuah samudera terdalam untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, maka AKU AKAN BELAJAR bagaimana cara menyelam, dan aku akan menyelami samudera itu. 

Jika aku kecewa karena hal-hal yang tidak seperti yang aku inginkan, maka AKU AKAN BELAJAR bagaimana menerimanya, dan aku akan mencoba untuk menerimanya. 

Setidaknya sekarang aku telah belajar dan mengalami bagaimana berenang, mendaki dan menyelam dan juga bagaimana untuk menerima segala sesuatu yang berasal dari usahaku.. 

Kemudian, aku akan mencoba kembali untuk melakukan yang lebih baik. Demi apa yang aku inginkan.. 

Aku akan datang, dan mencapai semua itu.. 

Semoga saja keinginan ini adalah baik, dan untuk kebaikan. Aku takkan lelah berdoa, untuk diriku, untuk orang-orang yang aku sayangi.

Karena aku harus mengerti, doa sangat besar kuasanya, tak jarang mungkin aku malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang-orang yang aku sayangi. Saat aku mengingat seseorang yang aku sayangi, aku pikir itu hanya kebetulan saja, padahal seharusnya aku berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat aku mengingatnya, dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang menyayangi dia. 

September, kamu benar, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus-menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi selama hidup kita ini. 

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah disebut kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuat aku tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan. 

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya, atau lebih baik daripada pasanganku dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan. 

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang seperti kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita lakukan. 

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang terbaik yang kita mampu. Karena, Tuhan memang menciptakan kita dengan wujud sempurna sebagai manusia, tetapi Tuhan tidak menciptakan manusia dengan kesempurnaan secara karakter / sifat. 

Karena Tuhan memberikan kita Pikiran dan Hati, untuk kita jaga dan lindungi. Terutama untuk orang-orang yang kita Cintai, Sayangi, dan ada disetiap waktu dihidup kita ini.

Ahh.. September, senang rasanya bisa berbagi beban denganmu. 
Terima kasih ya.
:')



Just because you aren't having much luck on love now, don't give up. You never know who will come into your life!