Kamis, 29 Desember 2011

Wanita itu...

 
  • Pengertian & menerima anda apa adanya. Namun tetap memberi saran yang mendidik bila anda melakukan kesalahan.
  • Selalu berusaha ceria di setiap moment bersama dengan anda.
  • Bisa membuat anda tertawa & membuat anda makin ingin lebih menyayanginya setiap hari.
  • Memperkenalkan anda dengan orang tuanya & meminta anda pamit dulu dengan orang tuanya sebelum pergi bersamanya.
  • Tampil natural, simpel tapi tetap classy. Dan tampil anggun pada event-event tertentu.
  • Betah di rumah & suka menyenangkan hati orang tuanya.
  • Ingin punya pria yang percaya akan dirinya sendiri, jujur, bisa menjaga & menyayanginya apa adanya.
  • Mengutarakan perasaannya dengan tenang & tetap mengerti perasaan anda.
  • Dekat dengan orangtuanya sendiri & dikenal baik oleh orang tua anda.
  • Mengerti kesibukan anda & bisa naik kendaraan umum pada saat darurat tanpa mau menyusahkan anda.
  • Penyayang binatang, dan bersifat keibuan.
  • Berpikir, Mengkoreksi diri, & Tersenyum setelah membaca tulisan ini.

Selasa, 27 Desember 2011

Masa yang selalu aku ingat, jamannya Putih Abu-Abu.








Hari ini kita kenal, besok kita bercanda, lusa mungkin kita berpisah. Namun yakinlah pertemuan bukan awal kita saling kenal dan perpisahan bukan akhir dari sebuah persahabatan, tapi dari apa yang kita kenal dan ingat selama kita berteman.

Saat pagi datang kamipun sadar.
Mencoba untuk tenangkan pikiran.
Selama ini kami hanya diam membisu.
Tanpa satu katapun kami keluarkan.

Kami sadar apa yang kami lakukan.
Kami hanya mencoba yang kami temukan.
Dengan sedikit bekal takkan kami lepaskan.
Menjaganya dari apapun yang membuat kami terhempas.

Kini kami sudah terlepas dan bebas.
Hingga mengurangi beban dipundakmu.
Terima kasih...
Kau terangi jalan menuju masa depan kami.

Dulu kamu bukanlah apa-apa disini.
Dulu kami hanya bocah ingusan yang cengeng.
Namun disini kau buat kami kuat dan tegar.
Dengan kasih sayangmu kau buat kami belajar arti dewasa.

Melalui semuanya selama 3 tahun bukanlah waktu yang sebentar.
Namun denganmu kami bisa melewati hari-hari panjang tanpa terasa.
Disini... Ditempat ini kami dijaga.
Disini.. Kami belajar mengenal dunia kami.

Namun kini.. Saat kami harus pamit padamu.
Meneruskan langkah kami yang baru.
Sebetulnya rasa kangen itu selalu bersemayam, kami enggan pergi dari sini.
Tapi waktu mengharuskan kami begitu.

Hari ini kami sedih dan terharu.
Karena besok kami sadar, kami akan melangkah sendirian.
Namun hati kami tetap satu.
Dan ingatan kami tentangmu takkan terganti.

Terima kasih kami ucapkan tanpa batas.
Terima kasih atas semua didikan kerasmu terhadap kami.
Terima kasih karena telah membuat kami mengerti filosofi padi.
Terima kasih... Para Guru SMU PLUS BINA BANGSA SEJAHTERA BOGOR.
Terima kasih dari kami, Lulusan Angkatan 3 {1997-200}.



Senin, 26 Desember 2011

Analogi Sederhana.

Teman..
Bila kita ingin memuaskan semua orang, kita TIDAK AKAN mendapatkan apa-apa. Banyak diantara kita yang selalu sibuk mengurusi masalah orang lain. Selalu sibuk untuk NGEDUMEL apa yang dilakukan oleh orang lain. Selalu sibuk MENGOMENTARI apa yang dilakukan oleh orang lain. Kita sering mengkritik apa yang kita anggap tidak kita sukai. Jika kita melakukan hal-hal tersebut, apakah DIRI KITA juga siap menerima perlakuan yang sama dari hal-hal tersebut dari orang lain?.. Kita mungkin akan puas dengan apa yang telah kita lakukan terhadap orang lain.. Tapi bagaimana dengan mereka?.. Jika kita siap menyakiti perasaan orang lain, apakah kita juga siap untuk disakiti oleh orang lain juga?.. ^_^
~ Anonim.

Kamis, 22 Desember 2011

Dia Yang Tersayang..

Happy Mother's Day Indonesia - Dec' 22, 2011.

Dia yang terlahir saat itu dalam kondisi yang memprihatinkan. Keluarga yang menjalani kehidupannya penuh dengan perjuangan. Bangun di pagi buta untuk membungkus jajanan rakyat pada masanya. Dan terlelap disaat malam menjelang paginya untuk pekerjaan rumah yang tiada henti. Dialah yang tersayang..

Dia menjalani masa-masa remajanya dengan warna yang selalu bermakna. Diantara senyumnya yang menutupi rasa kemandiriannya. Penuh tawa dan canda dalam lingkungan keluarga bersahaja. Berprestasi untuk sebuah mimpi tentang masa depan yang diharapkannya. Dan dia dapatkan itu. Dialah yang tersayang..

Dia yang menahan beban berat di tubuhnya selama 9 bulan. Setiap hari, setiap minggu dan berbulan-bulan. Ah, kadang belum terlahirpun aku sudah tak sopan padanya. Kakiku memang tak pernah mau diam, menendang-nendang dinding rahimnya penuh gemas. Tak pernah kudengar keluhannya tentang diriku yang bersemayam didalam rahimnya. Hanya doa-doa yang terlantun indah disetiap nafasnya yang teratur, kadang ketika ia terengah-engah letih. Dialah yang tersayang..

"..Bila kuingat masa kecilku.. Tak tau diri melawan ibu.. Kini kubesar baru kusadar.. Nasihat ibuku yang berguna.." Lantunan syair yang slalu ia dendangkan untukku disetiap memandikanku. Ku hanya diam, menatap wajahnya yang tersenyum. Senyum itu adalah salah-satu bagian surga yang kukenal saat itu. Dialah yang tersayang..

Yang kuingat, selalu kuingat adalah betapa egoisnya aku selama ini terhadap dirinya. Selalu menuntut ini dan itu dengan memaksa. Selalu ingin jadi pusat perhatiannya, selalu ingin dituruti apapun yang terucap dari mulutku. Dia hanya tersenyum. Dan aku tak pernah mau tau apa yang sebenarnya makna di balik semua senyumnya.

Yang kuingat, di setiap aku jatuh sakit : demam, batuk, pilek, flu, terlalu lelah beraktifitas, apapun itu yang ketika nampak dimatanya aku tidak sehat, dia lah yang pertama tau.

Yang kuingat, saat bersekolah dulu, saat pembagian rapor dan ia mengetahui bahwa nilai-nilai semesterku menurun, wajahnya lah yang pertama kuingat dan kutakuti dirumah nanti.

Yang kuingat, apapun aktivitas yang kujalani dan ku kerjakan selama itu adalah hal-hal yang positif, dia lah yang pertama membimbingku akan apa saja yang perlu aku sikapi dalam bersosialisasi dengan teman-teman atau masyarakat diluar sana.

Yang kuingat, apapun pekerjaan yang aku dapatkan selama itu halal dan bisa aku jalani dengan kesungguhan hati, dialah yang pertama menghormati keputusanku. Dia lah yang tersayang..

Mom, You are my everything.. I LOVE YOU. :)


Senin, 19 Desember 2011

Simply things reminds to Me, 2011.. [tulisan bebas].



Ketika Tanganku Masih Ingin Menulis..
Disaat aku merasa hidupku begitu kosong, tidak ada seorangpun yang pantas untuk menjadi pasanganku. Oh, betapa dunia ini dingin dan sombong.

Aku hanya menginginkan seseorang yang dapat menerima dan mencintaiku apa adanya dan begitu juga sebaliknya. Aku sering merenung tentang nasib diriku, apakah masih ada tersisa seseorang untuk diriku. Seseorang yang dapat kumiliki untuk selamanya.

Memang kenyataannya seperti itulah yang kita inginkan, sederhana, seseorang yang kita cintai dan mencintai kita, dan orang itu untuk selamanya. Tapi kenyataan yang kelihatannya begitu sederhana kenapa sangat rumit untuk didapatkan.

Akhirnya, kutemukan juga sosok yang aku harapkan, seseorang yang datang dalam kehidupanku. Aku begitu terpuja, aku begitu melayang dan berbunga rasanya. Orang itu datang dengan menawarkan segala apa yang menjadi keinginanku selama ini. Ingin mencintai dan dicintai, ingin menjadi milik yang terakhir selamanya.

Aku begitu bergembira, tak lupa doa-doa pun kupanjatkan. Tuhan memberikan yang kupinta, Tuhan mendengarkan apa yang kuinginkan, Tuhan Kau begitu baik untukku.

Namun sesuatu terjadi, tidak seperti apa yang aku harapkan. Aku begitu percaya akan apa yang aku rasakan selama ini. Aku sangat mencintai dirinya. Aku begitu tersanjung dengan kepribadiannya. Aku begitu terbuai oleh kata-kata cintanya. Aku ingin, sangat ingin mempercayai segalanya yang keluar dari mulutnya, segala apapun yang dikatakannya. Segala bentuk ekspresi yang diberikannya, membuat aku berdebar dan tidak ingin kehilangan satu detikpun menikmati segalanya.

Hari demi hari berlalu, semakin dalam aku mengenal dirinya, semakin mulai goyah hati ini. Aku mulai tidak mengerti, apakah kata-kata yang biasa aku dengar adalah kebenaran yang aku terima dari dirinya. Kenapa dulu aku yang begitu percaya tapi justru sekarang aku mulai bertanya-tanya?..
Siapakah sebenarnya dirimu?..
Apa yang kamu inginkan dariku?..
Mengapa kamu lakukan ini semua terhadapku?..

Apakah salah klo aku begitu mencintai dirimu dengan segala ketulusan hati ini?..
Tetapi apa yang sudah kamu lakukan terhadap diriku?..
Kepuasan apakah yang kau inginkan dari diriku?..
Tidak cukupkah rasa sayang yang kuberikan selama ini untukmu?..

Disaat seorang berada disisiku, aku begitu berbahagia setiap melihat wajahmu. Mendengar suaramu, menikmati senyummu. Melihat keindahan tubuhmu. Serta kepuasan atas segalanya. Namun disaat kamu tidak berada disisiku, aku tak dapat meraba apa pun yang pernah aku rasakan. Kamu begitu asing bagiku. Kamu begitu berbeda dari yang ku kenal dan ku ingat. Mengapa kamu lakukan semua ini?..

Kamu selalu berkata, hanya diriku yang kamu inginkan. Namun kamu juga yang berkata, kamu tidak dapat memberikan kepastian akan selalu setia padaku. Apa yang harus aku rasakan pada saat ini?.. Tidak ada rasanya yang berarti apa pun yang sudah kuberikan padamu, seakan hanya sebuah permainan yang sangat kamu nikmati selamanya.

Aku butuh kepastian, apakah kamu orangnya yang tepat untuk menjadi pasanganku?.. Aku mohon, hentikan permainan ini. Jangan melukai (lagi) hatiku ini. Aku bukan sebuah "part" dalam hidupmu yang dapat kamu ambil dan gunakan setiap saat kamu butuhkan, akan tetapi pada saatnya kamu butuhkan yang lain, aku tidak berarti apa pun lagi untukmu.

Kamu pun mulai tidak perduli, apakah aku mengetahui atau tidak. Kamu sama sekali hanya mementingkan apa yang kamu ingin dapati, nikmati dan mengambil semua kesempatan yang dapat kamu ambil. Mungkin sejauh ini, kamu merasa dapat melakukan segalanya dan terhidar dari segala resikonya.

Sedangkan aku?..
Aku hanya dapat berdoa, Tuhan akan menunjukkan padaku, siapa dirimu yang sebenarnya?..
Apakah kamu tepat menjadi pasanganku?..
Kenapa kamu tega melakukan semua ini terhadapku?..

Hanya keimananku yang dapat menguatkanku dalam menghadapi ini semua, dan bila DIA sudah bertindak, aku akan mendapatkan jawaban segalanya. Semoga, waktu itu tidak akan lama lagi terjadi.

Setiap aku menatap foto wajahmu, tidak ada kebohongan didalam hati ini yang mengatakan aku sungguh mencintaimu. Setiap aku melihat video wajahmu, senyumku pun tidak dapat aku sembunyikan. Dirimu begitu anggun dan mempesona. Tidak ada seorangpun dapat memungkiri, kamu seorang yang pantas ini dicintai dan semua orang ingin memilikimu. Sayangi dirimu yang sudah sedemikian indah, jangan kamu rusak dengan perbuatan yang hanya akan menyakiti hati orang yang telah memberikan cintanya. Karena aku tidak menginginkan kamu suatu hari nanti merasakan sakitnya seperti apa yang aku rasakan.

Aku ingin sekali lagi mengatakan, aku sungguh menyayangimu, mengharapkan dirimu adalah yang terakhir untukku. Apabila kamu merasakan hal yang sama, lakukanlah yang terbaik untuk kita berdua. Apabila aku bukan orangnya, janganlah kamu melakukan hal-hal yang hanya akan menyakiti diriku. Aku membutuhkan kejujuranmu. Hidup ini hanya sekejap, menikmati dalam kebaikan jauh lebih berharga dari keburukan.

Aku berharap, aku masih tetap dapat memilikimu. Harapan itu masih aku berikan apabila kamu bersedia untuk berubah dan tidak melakukan apa yang sedang kamu lakukan sekarang ini.

Apabila kesempatan yang telah aku berikan, tapi kamu masih sia-sia kan, mungkin untuk selamanya kamu akan kehilangan itu semua.

Tanganmu akan tetap aku genggam, hatimu telah menetap didalam hatiku, segalanya tanpa keraguan telah menjadi milikmu, raihlah, jangan sampai segalanya sudah punah sebelum terlambat.

"Jika kita menginginkan sesuatu, maka kita harus memberikan hal yang sama pula untuk memperolehnya dan juga penuhi dengan rasa kasih-sayang. 'If you want him to respect you, show him respect. In relationships, you get what you give. Choosing your battles and rewarding good behavior are great things to practice. Relationships and marriages are about partnerships and communication'. Kita harus memperlakukan pasangan seperti partner yang sesuai, bukan seseorang yang perlu dilatih agar sesuai kemauanmu.."


Andai Dia Tau..






Wajahku memang tidaklah cantik, dan kulitku juga tak berwarna cerah. Jadi jangan kamu bayangkan aku seperti seorang Luna Maya atau Asmirandah, karena aku jauh dari mereka. Aku hanya seorang gadis kurus yang jerawatan, dengan kaca mata tebal yang melekat di hidungku, yang orang bilang pesek.

Tapi setidaknya aku punya hati yang tulus, hati yang rela berkorban untuk kebahagiaan orang lain. Untuk kebahagiaanmu terutama, Farel.

Mungkin aku tak pernah pantas menyukai kamu. Kamu terlalu tampan dan sempurna untuk seorang gadis seperti aku. Tapi ijinkanlah aku melanjutkan persahabatan yang telah kita bina sejak kita masih bersama-sama bermain di halaman belakang rumah kita.

Ingatkah kau saat mengatakan, kelak ingin jadi pacarku, Rel? Hhhh… tak apa aku bisa menerima ingkarmu kok, sebab aku tak tumbuh menjadi seorang gadis secantik bidadari impianmu. Tapi Rel, perasaanku tetaplah sama, dan tak pernah berubah. Aku mencintai kamu, dan selamanya akan terus begitu. Sayangnya, kamu harus tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan mempesona, sehingga aku harus rela kehilangan sosokmu yang begitu erat hadir dalam mimpi dan hidupku.

Kutarik nafasku panjang, saat kembali kulihat dari jendela kamarku. Kamu keluar dari mobil seraya memeluk pinggang seorang gadis cantik, dan membawanya masuk ke dalam rumah. Entah gadis yang keberapa, aku tak ingat, yang jelas sudah begitu banyak gadis cantik yang singgah di hidupmu.

Hhhh… Kadang aku berharap, kamu tak pernah berubah, Rel, tetap seperti dulu, dengan pipimu yang chubby, dan bisul-bisul kecil menghiasi hidung dan dahimu, agar aku bisa terus bersamamu, menemani hari-harimu selamanya. Agar kau tak pernah berubah menjadi sosok angkuh pemuja penampilan dan playboy kelas kakap seperti ini!

Teringat saat aku datang ke rumahmu setelah selama tiga tahun kamu menuntut ilmu di kota lain. Kamu tahu Rel? Saat pertamaku kembali melihat kedatanganmu saat itu? Aku sangat bahagia, teramat sangat bahagia bahkan…. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu malah menolak mengenalku. Kamu bilang, tak pernah mengenal wanita yang begitu jelek seperti aku. Ya Tuhan, hanya itukah artinya persahabatan kita selama ini? Hanya sebatas wajah dan penampilankah? Kamu bahkan mengatakan dengan sedikit tawa di wajahmu, kalau aku harus mengoperasi wajahku bila ingin berteman lagi denganmu. Kamu keterlaluan sekali, Rel! Apa sih yang membuat kamu bisa berubah seperti ini? Kemana sosokmu yang rendah hati dan ramah itu?

Aku kembali menitikkan airmataku mengenang kepahitan itu. Kepahitan yang hanya bisa kutelan dan kusimpan selamanya dalam hati.

Tak selang berapa lama, kulihat kembali dari jendela kamarku, beberapa orang pemuda berlari lalu mendobrak pintu rumahmu. Aku terkejut dan tubuhku bergetar tak karuan. Aku segera beranjak keluar, namun sepertinya aku terlambat, beberapa pemuda telah lari keluar dari rumahmu, bersama gadis cantik yang tadi ada bersamamu. Aku segera berlari masuk ke dalam rumahmu yang tak tertutup itu. Dan kutemukan di sana…

Kamu berkelojotan sambil menutupi wajahmu, raunganmu menyayat-nyayat hatiku. Dan aku pun segera berlari mendekatimu. Ya Tuhan, tangan dan wajahmu melepuh, banyak gelembung-gelembung yang pecah dan mengelupas! Ada apa ini? Kamu kenapa? Air keraskah? Aku panik, lalu segera saja kularikan kamu ke rumah sakit, dengan naik taksi yang kupanggil dari tepi jalanan.

Kamu tahu, Rel, apa yang aku rasakan saat melihatmu seperti itu? Hancur! Dunia seolah runtuh di atas kepalaku, andai saja aku ada bersamamu saat kejadian tadi, aku akan melindungimu, dan biarlah air keras itu, mengenai wajahku yang memang sudah tak indah ini, bukan mengenai wajahmu yang tercipta begitu sempurna?
Beberapa bulan kemudian, tepat hari ulang tahunmu, aku sengaja datang ke rumahmu, kubawakan bingkisan manis berisi coklat kesukaanmu, yang kubuat spesial dengan kedua tanganku.

“Rel,” panggilku saat kulihat kamu termenung di teras halaman belakang rumahmu.

“Happy Birthday, Rel,” kataku sampil menyentuh bahumu, namun tak ada reaksi.

Ya Tuhan, kamu telah pergi, pergi selamanya dan tak akan pernah lagi kembali.

Aku pun berteriak histeris sambil kupeluk tubuhmu erat, hingga kepalamu bersandar di bahuku. Sebuah kepala yang tak dihiasi lagi sebuah wajah yang sempurna.

Aku terus menangis dan menangis. Aku tak pernah menyangka kamu akan berbuat senekad itu? Padahal sudah berulang kali aku katakan, aku akan selalu di sisimu, aku akan selalu menemanimu, dengan atau tanpa wajah sekalipun! Semua itu aku lakukan karena aku terlalu mencintaimu. Ya, aku terlalu mencintai kamu, Rel. Kenapa kamu melakukan ini? Apakah aku begitu tak kau inginkan? Sampai kau lebih memilih untuk mati?

Lalu kutemukan selembar kertas kusut yang ada di dalam genggaman tanganmu yang penuh dengan darah yang sudah nyaris mengering. Akupun mengambil dan membacanya.

Maafkan aku, Ka, aku terpaksa melakukan ini, karena aku tak kan pernah mau jadi milikmu. Kamu tahu kenapa? Karena dokter di mana pun, tak mampu mengembalikan wajahku, jadi aku sudah tak mungkin lagi jadi Farel yang dulu kau puja, sekarang aku hanyalah seorang pemuda tak berwajah, yang selamanya akan membuatmu menyesal karena telah mencintai aku.

Ka, aku tahu kau tak cantik, tapi kau jauh lebih sempurna daripada aku, dan kau pantas mendapatkan seseorang yang lebih dari aku, selamat tinggal, Ika.

Aku lupa, kalau begitu besar arti sebuah wajah untukmu, hingga kau melupakan yang lebih penting dari itu, HATI...


Farel mengangguk mendengar ceritaku, tentang bagaimana kehidupannya sebelum berada di tempat ini. Tempat di mana semua nampak putih dan berkilau. Lalu dia memelukku erat.

“Sekarang aku tahu dan percaya, bahwa hati yang tulus bisa mengalahkan segalanya. Thanks, Ka, kamu sudah bersedia menyusulku kemari untuk menemaniku selamanya, dan maafin aku, karena telah menyakiti hati kamu,” ungkapnya sambil mengembangkan senyum indahnya. Indah menurutku…
~Anonymous.

Senin, 12 Desember 2011

Bagaimana Harimu?



Hari Ini....

Seorang bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu anda khawatirkan.

Yang pertama ; Hari kemarin.
Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat, lepaskan saja.

Yang kedua : Hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit, anda tak tahu apa yang akan terjadi. Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba, biarkan saja.

Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah tertutup, pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri anda untuk hari ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu sudah lewat dan masa depan belum tiba. Hiduplah hari ini seperti hari terakhirmu dan sebaik mungkin untuk dirimu, sesamamu dan Tuhanmu. Karena hari ini akan menjadi kemarin, dan hari ini akan menentukan esok.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda. Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri.

Love is...


Have you ever had someone tell you that you are looking for love in all the wrong places? If so, there's a much deeper truth behind those words than most would even consider to realize. 

You see, love is not something to be found, rather, it is something to be discovered. Love is already here, now, and all around... it is you! 

Once you feel IT and realize this as your truth, you will experience life as the magic pill that you've just swallowed. You will naturally attract another without having to look so hard, and what a discovery it shall be! Simply put, it's the law of attraction.

Minggu, 11 Desember 2011

Sekedar Tau.. [tulisan bebas].



Sekedar tulisan ringan (tapi cukup menggangu juga dipikiran) hehe.. yah, sekedar iseng nulis "tentangnya". Mau dibilang galau? ya gak juga. Gak mau dipikirin, tapi kepikiran. Nah kan, apa dong sebutannya? :(

Gak tau kenapa di bulan ini (Desember) aku sering bermimpi "tentangnya". Dia begitu misterius. Siapa sih "dia?". Dimana aku mengenalnya? Apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya? Apa ini semacam deja vu? Hufftt! entahlah...

Terkadang klo ngeliat temen-temen yang lain, atau mungkin orang lain yang lagi galau, aku suka mentertawakan mereka. Memberikan mereka sedikit motivasi, memberikan support positif biar mereka slalu semangat menjalani hidupnya. Entahlah.. 

#tiba-tiba mood buat nulis ilang, gak tau kenapa. yaudahlah, ntar disambung lagi ya.. bye my blog..

Minggu, 04 Desember 2011

Serba-Serbi Yang Mengingatkanku Hal Yang Baik.


 Berlian merupakan batuan yang telah mengalami tekanan yang besar dan kuat, digesek dan dipotong berulang kali, sehingga bernilai tinggi dan mahal. Bila anda saat ini sedang mengalami tekanan berat dalam hidup, anda sedang mengalami “gesekan” dan hati “teriris”, maka sesungguhnya Anda sedang ditempa menjadi Berlian. Jalani dengan bersyukur, suatu hari Anda akan menjadi “Berlian” yang bernilai Tinggi.  
~Anton Huang.

Larilah! kejar mimpimu, jangan biarkan mimpimu hanya menjadi mimpi dalam impianmu, kejar mimpimu bagai kau menyambut indahnya mentari pagi! :)
 
Senyum adalah pesan kebahagiaan yang paling cepat sampai ke hati, jangan menunggu bahagia untuk bisa tersenyum, tapi tersenyumlah untuk menjemput kebahagiaan.

Hidup adalah Kasih.. Bagikanlah.
Hidup adalah Tantangan.. Atasilah.
Hidup adalah Teka-Teki.. Pecahkanlah.
Hidup adalah Keharusan.. Bersyukurlah.
Isilah Hidupmu dengan Hal-hal yang Berharga, Karena Hidup hanya sekali...
 
Hidup adalah konsekuensi dari sebuah pilihan yang saat ini sedang kita jalani, maka orang bilang hidup itu indah, karena hidup itu hanya sekali ya! Kita harus tahu hidup adalah sebuah pilihan, 'life is the art of choice', hidup adalah seni untuk memilih, jangan pernah mencoba untuk tidak memilih atau memilih kedua-duanya. 
Ketika aku sukses, aku bersyukur. 
Ketika aku susah, aku bersuykur dan berusaha. 
Ketika aku lebih, aku membaginya ke sesama. 
Ketika aku kekurangan, aku belajar tetap memberi. 
Karena MEMBERI DARI KEKURANGAN besar nilainya di hadapan ALLAH SWT. 

Amarah itu mematikan hati dan melukai, menutup maaf dan menciptakan kebencian...
 
Lake of sorrow ocean of tears valley of death end of life.. Jangan sakit hati gara-gara putus cinta
tetapi sakit hatilah apabila kita tidak bisa menuruti kata hati yang akan menuntun kita dalam berbuat di kekehidupan ini. Menjadi yang terbaik bukanlah menjadi yang pertama atau menjadi yang terindah, tetapi menjadi yang terbaik adalah dapat membuat orang sekitar kita bangga dengan apa yang kita perbuat..