Kejadiannya sih udah lama, tapi gak tau kenapa suka inget tentang hal-hal yang dulu mungkin bikin saya sakit hati. Tapi yaaa, begitulah manusia. Kadang klo kita gak belajar dari hal-hal yang nyakitin hati kita, kita gak akan pernah tau dan belajar tentang hal-hal yang baik. Proses hidup selalu membentuk pribadi kita sedikit-demi sedikit. Dan sekarang saya pun melihat banyak dari teman-teman lain sedang merasakan hal yang dulu pernah saya alami. Tulisan ini sekedar berbagi pengalaman saya dahulu, semoga bisa sedikit membantu mendapatkan pencerahan, solusi, dan membuka mata kita.
"Memaafkan orang yang kita sebelin memang enggak gampang, tapi ternyata memaafkan orang yang kita sayangi juga tidak lebih mudah.."
Ini
adalah hasil refleksi saya yang lain. Ternyata jauh di dalam lubuk
hati saya, saya masih aja menyimpan kesalahan orang-orang yang pernah saya
sayangi. Karena hasil refleksi, maka ini murni dari sudut pandang saya.
Ini adalah cerita saya pribadi yang ingin saya bagikan kepada anda.
Saya
bertengkar hebat dengan pasangan saya. Masalah pemicunya sebenarnya kecil,
sangat kecil malah. Tapi dari masalah yang kecil ini kemudian
membawa kembali masa lalu dia, sehingga saya juga membeberkan kembali
kesalahan-kesalahan terdahulu yang belum ia akui. Lama saya beradu
pendapat dengan dia. Saya lelah, dia juga lelah. Apakah lebih baik saya
sudahi saja semuanya?
Skenario di atas klise, kan?
Ketika kita
bertengkar dengan orang yang kita sayangi tanpa sadar
kita memutar kembali "bagian masa lalu" dimana kita pernah menjadi korban
kesalahan mereka. Lalu sebagai bentuk pertahanan, kita akan memakai
saat-saat itu sebagai senjata untuk memojokkan mereka untuk memenangkan
"pertandingan" yang sedang berlangsung saat itu. Intinya, kita cenderung
menggunakan topeng sebagai satu-satunya yang merasa sakit dan berkorban
di sana. Kita menutup mata bahwa orang yang kita sayangi juga terluka
oleh masa lalu itu.
Salah satu kalimat favorit saya untuk pasangan
saya adalah, "Kamu enggak tahu betapa sakitnya aku waktu itu.. Gara-gara kamu.. bla.. bla.. bla.."
Seketika
dia akan terdiam, dan saya juga ikut terdiam. Saya menyadari (sebenarnya,
bahwa kami sudah sepakat untuk tidak lagi membahas masa lalu, tapi entah
mengapa saya sulit sekali untuk melupakan kesalahannya, khususnya untuk
beberapa hal tertentu). Rasanya beribu kali pun ia meminta maaf pada
saya, tidak ada artinya!!
Lalu saya mengambil waktu sejenak untuk
menjadi lebih obyektif. Akar dari semua ini adalah, saya dan apa yang
ada di dalam hati saya. Pasangan saya memang bersalah, tapi saya bisa
memaafkannya. Saya terlalu egois untuk mengakui bahwa saya tidak bisa
menerima masa lalu pasangan saya.
Selama ini saya bersembunyi dibalik topeng pemaaf yang mudah melupakan kesalahannya, tapi saya menyadari,
saya tidak benar-benar memaafkannya. Saya hanya menyimpannya lalu berlalu
dari masa buruk itu. Ternyata hal ini justru tidak baik, karena ketika
saya merasa terancam, maka hal-hal buruk yang tadinya tersimpan rapat
mendadak keluar dengan tanpa sadar. Lalu saya akan melukai diri saya
sendiri dan orang yang saya sayangi dengan semua masa lalu itu. Sungguh,
saya tidak menyadari semua ini sebelum saya benar-benar berdiam diri
dan menelaah semua emosi saya.
"Saya berharap bisa memilih masa
lalu, tapi jika itu sampai terjadi, maka saya tidak akan hidup sebagai
seorang yang kuat.."
Saya percaya, apapun yang saya hadapi saat ini boleh
terjadi karena pribadi saya sedang dibentuk. Ketidakmampuan saya untuk
benar-benar melupakan masa lalu pasangan saya mungkin satu dari banyak hal
yang harus terus saya tingkatkan.
Saya yakin, jika saya mencintai
seseorang, maka saya harus benar-benar menerima semua bagian darinya : Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depannya.
"Percayalah, bahwa saat kita mencintai pasangan kita apa-adanya itu memerlukan banyak
energi pikiran, badan, hati, dan yaa kadang-kadang air mata. Tidak mudah, tapi berharga
untuk diperjuangkan.."
[Tulisan ini saya dedikasikan untuk semua
orang yang sedang memperjuangkan hubungan dengan pasangannya atau
orang-orang yang Anda sayangi dan lindungi. Ambilah pelajaran dari
kesalahan yang pernah saya alami. Semoga Anda lebih baik dan beruntung..
I Wish You Luck.^^]
~ Setya