Minggu, 09 Desember 2018

Cerita Desember 2018 (penutup tahun)



Yang aku tau banyak kisah ku lalui bersamamu.
Yang aku rasakan banyak doa dan harapan ku persembahkan untukmu.
Disetiap lantunan doa dan dzikirku
Sungguh aku yang bisa membayangkan semua hal ku lalui jatuh dan bangun.

Apa kamu tau, menjaga dan merawatmu bukanlah perkara mudah bagi seorang laki-laki seperti ayah? Dengan segala kekurangan dan kelemahan yang kadang membuatku menangis disetiap sujudku, ingin rasanya aku menyerah dan membiarkan dunia menilaiku dengan segala ceritanya. Aku tau, aku tidak selemah itu. Aku ingin menjadi seseorang yang sangat berarti untukmu walau sedikit saja. Setidaknya kamu mengakui kehadiranku di hidupmu.

Maaf jika ayah terlalu tegas mendidikmu
Maafkan ayah jika kasih sayang yang kamu dapatkan tidaklah sesempurna seperti dalam cerita dongeng yang sering kamu dengar.
Kadang ayah terlalu lelah untuk diam dan menunggu, walaupun aku tau selalu ada konsekwensi disetiap keputusan.

Ayah terlalu sayang padamu.
Seringkali aku meminta pada Allah agar dipertemukan seorang jodoh yang terbaik, sebagai sosok seorang yang lemah-lembut dan mencurahkan kasih sayangnya padamu sepenuh hatinya.
Sebagai seseorang yang bisa membantuku mendidikmu dengan lisan yang mulia.
Sebagai seseorang yang bisa memberi contoh padamu bagaimana beretika santun, tentang kesetiaan, kehormatan keluarga dan bukan sekedar mencari sensasi.
Sebagai pengganti sosok lama yang sudah aku tutup lembaran buram itu.

Semoga..
Kita terus bisa belajar bersama-sama, fa..
Kita bisa terus bertahan bersama, disaat kita tidak menyerah kepada keadaan.