Facebook-ku.. Facebook-mu.. [bag. 1]

Terkadang dengan facebook kita LEBIH JUJUR mengumbar kehidupan pribadi yang sensitif dengan mudahnya. LEBIH JUJUR tentang kemarahan, kebencian bahkan aib keluarga sendiri. Dibaca oleh ratusan bahkan ribuan orang lain dari berbagai tempat.

Facebook memang menciptakan fenomena. Namun sebagaimana sifat komplementer alam semesta : ada proton (unsur atom bermuatan positif), ada pula elektron (unsur atom bermuatan negatif). Facebook juga memiliki sisi gelap, untuk tidak disebut sebagai sisi buruk. 

"..Facebook memang mendekatkan yang jauh, tapi terkadang menjauhkan yang sudah dekat.."

Namun Facebook adalah alat, bukan tujuan. Tetaplah pemilik akun sebagai man behind the gun. Semua tergantung pemilik akunnya. Sangat banyak hal positif yang ditawarkan Facebook jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik. Grup diskusi yang membahas tema tertentu, pages yang dibuat khusus pengguna Facebook yang berisi informasi lengkap sebuah topik (tokoh, institusi, hobi, dan lain-lain) untuk memperkaya wawasan, kuis yang terkadang sangat menghibur di tengah rutinitas pekerjaan dan tentu saja media silaturahmi yang sangat murah dengan para kolega.

"..Jejaring sosial saat ini tidak ubahnya seperti sebuah blog, sebagai media mengekspresikan diri, sebagai tempat untuk berkarya, sebagai tempat menyalurkan ide dan pikiran kita, banyak dari kita malah sangat narsis. Kenapa jejaring sosial sangat digemari saat ini tentu saja hanya satu kata yaitu “GRATIS” dan itulah yang ditawarkan oleh situs jejaring sosial tersebut.."

Dari data dan fakta yang telah dijelaskan kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa Bersosialisasi di situs jejaring sosial seperti facebook  ini tidak salah, malah bagus bahkan kita bisa mendapatkan profit/keuntungan juga mencari uang disini. Tapi BERHATI-HATILAH dengan informasi yang menjadi data privasi diri sendiri. Jangan mudah kita memberikan informasi yang penting. Maklumlah, masyarakat kita cepat terpengaruh dengan sesuatu yang bersifat gratis.

*Dikutip dari berbagai sumber.